Mengenali Reaksi Kimia

Reaksi kimia merupakan proses terjadinya perubahan suatu senyawa kimia (reaktan) menjadi senyawa kimia lainnya (produk). Saat reaksi kimia berlangsung, kita tidak akan bisa melihat proses terbentuknya suatu senyawa baru tersebut secara kasat mata. Lalu, bagaimana agar kita tahu bahwa reaksi kimia sedang terjadi? Untuk mengetahui proses reaksi kimia, kita dapat mengamati ciri-ciri yang terjadi.

Berikut ciri-ciri terjadinya reaksi kimia yang dapat kita amati secara visual :

Terbentuknya gas. Gas yang diproduksi dalam reaksi kimia biasanya akan menyebabkan terbentuknya gelembung.
Terbentuknya endapan. Saat mencampurkan dua zat yang larut dalam pelarut, biasanya akan terbentuk padatan di bagian bawah larutan, ini menandakan reaksi kimia telah berlangsung.
Terjadinya perubahan warna. Kemampuan menyerap dan memancarkan warna pada setiap zat menimbulkan terjadi perubahan warna saat terjadi perubahan (konversi) zat reaktan menjadi produk.
Perubahan temperatur. Setiap senyawa memiliki energi dalam yang merupakan energi ikatan kimia dalam senyawa, pemutusan ikatan memerlukan energi, sedangkan pembentukan ikatan kimia melepaskan energi.
Pemancaran cahaya. Reaksi kimia terkadang melepaskan energi dalam bentuk cahaya.
Terjadi perubahan volume. Ketika produk terbentuk, senyawa reaktan akan berkurang, hal ini menyebabkan perubahan volume.
Perubahan konduktivitas.
Terjadi perubahan bau. Beberapa senyawa memiliki bau yang khas, sehingga saat direaksikan juga menimbulkan perubahan bau.

Contoh reaksi yang dapat diamati yaitu saat merkuri (II) oksida yang berupa padatan merah dipanaskan hingga suhu di atas 500 ᵒC. Merkuri (II) oksida akan terurai menjadi gas merkuri dan oksigen. Warna merah reaktan merkuri oksida berubah menjadi warna perak merkuri. Perubahan warna menandakan terjadinya reaksi kimia.

Saat seng bereaksi dengan asam klorida, reaksi tersebut menghasilkan gelembung. Gelembung yang muncul sebagai tanda terbentuknya gas hidrogen. Produksi gas merupakan indikasi bahwa reaksi kimia telah terjadi.