Zat Murni

Pernahkah Anda memiliki pengalaman menemukan suatu benda baru yang sama sekali belum pernah Anda temui sebelumnya? Misalkan saja, saat Anda membuka kulkas dan menemukan benda asing. Bukan makanan, tetapi sesuatu yang telah berubah selama kurun waktu tertentu di dalam kulkas. Apakah itu? Jika Anda tidak yakin, pastinya Anda enggan untuk memakannya.

Zat Murni

Zat merupakan sesuatu yang memiliki komposisi seragam dan pasti. Semua sampel zat, kadang disebut zat murni dan memiliki sifat yang identik. Sedangkan zat murni sendiri merupakan zat-zat yang memiliki komposisi kimia yang tetap dan seragam di seluruh bagian seperti air, udara, nitrogen, dan karbon dioksida. Zat yang tidak memiliki komposisi yang seragam seperti campuran minyak dan air bukan merupakan zat murni.

Salah satu ciri suatu zat yaitu tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat zat murni pada besi murni atau emas 24 karat. Contoh lain adalah senyawa asetilasetat (bahan aktif aspirin) tidak dapat dipisahkan menjadi komponen lain dengan cara pemisahan fisik. Berbeda dengan aspirin yang merupakan campuran dengan kandungan asam asetilasetat.

Zat dapat berupa elemen atau senyawa murni. Zat-zat dapat memiliki beberapa jenis fasa seperti padatan, cairan, atau gas tergantung kondisi dari zat tersebut. Sebagai contoh elemen perak dalam bentuk padat, unsur merkuri pada suhu kamar berbentuk cairan. Unsur-unsur seperti helium dan radon berbentuk gas pada suhu kamar. Sedangkan senyawa air akan berbentuk padat, cair, atau gas tergantung suhu.

Namun, terdapat suatu situasi dimana ada dua fasa dari zat murni terjadi pada keadaan setimbang. Contohnya air berwujud sebagai campuran fasa cair dan fasa uap di dalam boiler dan kondensor di suatu pembangkit tenaga uap. Demikian pula, refrigerant berubah dari wujud cair menjadi gas pada freezer kulkas.