Pendahuluan
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)

Masa Reformasi

Reformasi merupakan perubahan yang radikal dan menyeluruh dengan tujuan untuk perbaikan. Perubahan yang mendasar atas paradigma baru atau kerangka berpikir baru yang dijiwai oleh suatu pandangan keterbukaan dan transparansi merupakan tuntutan dalam era reformasi.

Reformasi menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional dalam berbagai bidang kehidupan.

Ketika terjadi krisis ekonomi, politik, hukum dan krisis kepercayaan maka seluruh rakyat mendukung adanya reformasi dan menghendaki adanya pergantian pemimpin yang diharapkan dapat membawa perubahan Indonesia di segala bidang ke arah yang lebih baik.

Kondisi Ekonomi dan Politik Sebelum Reformasi

Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia selama 32 tahun dan terakhir membentuk Kabinet Pembangunan VIIyang penuh dengan ciri nepotisme dan kolusi. Mahasiswa dan golongan intelektual mengadakan protes terhadap pelaksanaan pemerintahan ini.

Di samping itu, sejak 1997 Indonesia terkena imbas krisis moneter di Asia Tenggara. Sistem ekonomi Indonesia yang lemah tidak mampu mengatasi krisis, bahkan kurs rupiah pada 1 Agustus 1997 dari Rp2.575,00 menjadi Rp5.000,00 per dolar Amerika.

Ketika nilai tukar makin memburuk, krisis lain menyusul. Akhir tahun 1997 pemerintah melikuidasi 16 bank. Kemudian disusul pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang bertugas mengawasi 40 bank bermasalah.

Kepercayaan dunia terhadap kepemimpinan Soeharto makin menurun. Pada April 1998, 7 bank dibekukan operasinya dan nilai rupiah terus melemah sampai Rp 10.000,00 per dolar. Hal ini menyebabkan terjadinya aksi mahasiswa di berbagai kota di seluruh Indonesia.

Keadaan makin kacau ketika pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM dan ongkos angkutan. Tanggal 4 Mei 1998 aksi anti Soeharto makin meluas, bahkan pada tanggal 12 Mei 1998 aksi mahasiswa Trisakti berubah menjadi bentrokan fisik yang membawa 4 korban meninggal, yakni Elang Mulia, Heri Hartanto, Hendriawan, dan Hafiadin Royan.

Tujuan Reformasi

Reformasi politik bertujuan tercapainya demokratisasi. Reformasi ekonomi bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat.

Reformasi hukum bertujuan tercapainya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Reformasi sosial bertujuan terwujudkan integrasi bangsa Indonesia.

Faktor Pendorong Reformasi

Faktor Politik

  1. Maraknya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintahan.
  2. Tingginya rasa tidak percaya kepada pemerintahan Orde Baru.
  3. Kekuasaan Orde Baru di bawah Soeharto bersifat otoriter tertutup.
  4. Keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  5. Mahasiswa dan masyarakat menginginkan perubahan kehidupan yang lebih baik.

Faktor Ekonomi

  1. Adanya krisis mata uang rupiah.
  2. Naiknya harga barang-barang kebutuhan masyarakat.
  3. Sulitnya mendapatkan barang- barang kebutuhan pokok.

Faktor Sosial

Kerusuhan tanggal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat.

Faktor Hukum

Belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga.

Ad Blocker Detected!

Refresh

Log In

Or with username:

Forgot password?

Forgot password?

Enter your account data and we will send you a link to reset your password.

Your password reset link appears to be invalid or expired.

Log in

Privacy Policy

To use social login you have to agree with the storage and handling of your data by this website. %privacy_policy%

Add to Collection

No Collections

Here you'll find all collections you've created before.

Hey Friend! Before You Go…

Get the best viral stories straight into your inbox before everyone else!

Don't worry, we don't spam

Close
Close